Renungan Harian Kristen Singkat

Memilih Pergaulan Yang Baik


Renungan Kristen : Sekedar berbagi Renungan Kristen Singkat

33. Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
34. Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah. Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu. 
(1 Korintus 15 : 33-34)

Ada cerita terkenal tentang unta dan orang Arab. Konon ada seorang Sheikh melakukan perjalanan melintasi gurun pasir dengan menaiki seekor unta. Tiba-tiba ia diterpa badai pasir dengan angin yang dingin sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanannya. Untunglah ia membawa sebuah tenda kecil yang mampu memuat seorang. Maka segera didirikannya tenda, dan Sheikh masuk menghangatkan diri di dalam tenda sambil tidur.

Selang beberapa lama unta memasukkan hidungnya ke dalam tenda, Sheikh mendiamkannya lalu kembali tidur. Lalu unta memasukkan lagi kepalanya, dan Sheikh masih mendiamkannya. Unta memasukkan lagi secara perlahan kaki depannya, lalu badannya, dan akhirnya kaki belakang dan keseluruhan tubuhnya. Akhirnya terjagalah Sheikh karena tenda dipenuhi bau unta yang menyengakkan hidung. Sheikh berusaha mengusir unta keluar tenda, tapi unta itu tidak mau. Akhirnya Sheikh lah yang terpaksa keluar tenda karena tak tahan mencium bau unta yang memenuhi tenda.


Cerita ini sangat cocok menggambarkan bagaimana kebiasaan buruk bisa masuk ke kehidupan seseorang. Kalau kita tidak tegas menolak kebiasaan buruk sejak awal, maka kebiasaan buruk itu akan masuk ke dalam kehidupan kita perlahan-lahan sampai kita menjadi terikat. Baru kita menyadari saat kita sudah terikat.

Salah satu cara kebiasaan buruk masuk ke kehidupan kita dimulai dari pergaulan yang salah. Contohnya banyak pemakai narkoba memulai memakai narkoba karena berteman dengan seorang pemakai narkoba. Lalu diajak ke pesta nyabu, awalnya hanya untuk menemani temannya itu. Lain waktu diajak mencoba, kata orang yang membawa, sekali saja mencoba tidak bakalan ketagihan. Dicobanyalah dengan alasan solidaritas, menghormati yang memberikan. Lain waktu disuruh nyoba lagi, bahkan dikasih gratis untuk dipakai di rumah. Lalu mulai terbiasa rutin mengkonsumsi narkoba. Saat sadar, dia menemukan dirinya sudah tergantung pada narkoba. Sakit rasanya kalau tidak mengkonsumsi secara rutin. 

Maka tak salah 1 Korintus 15 : 33-34 mengingatkan kita bahwa pergaulan yang buruk merusak kebiasaan baik. Saat kita melihat bahwa pergaulan kita sudah menyimpang dari jalan Tuhan, STOP! Kita harus tegas, saat itu juga kita harus menutup jalan masuk dosa yang mau masuk melalui pergaulan buruk. Kalau tidak tegas pasti kita akan terjerumus.

Ayat di  atas bukan artinya kita harus menghakimi teman kita, misalnya bekas pemakai narkoba, dengan  mengucilkannya. Justru kita harus merangkul teman kita, membawa dia keluar dari lingkungan pergaulan buruk, membawanya ke lingkungan persekutuan Tuhan Yesus agar ia diselamatkan dari keterikatan dosa.             

Masalah utama dalam memilih pergaulan adalah siapa yang mempengaruhi siapa. Orang Kristen jangan sampai terbawa menjadi serupa dengan dunia, tapi sebaliknya harus jadi garam dan terang dunia, membawa orang dunia berjumpa Yesus.

Kalau sebuah pergaulan membawa pengaruh buruk pada kita, segera tinggalkan. Sebaliknya kita harus menjaga kebiasaan baik, dengan menjaga pergaulan yang baik. Bahkan kita harus membawa pengaruh baik ke lingkungan sekitar kita. Ibrani 10 : 25 berkata "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat."


 

RENUNGAN KRISTEN. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com